Negosiasi Gaji

 Cerita "kesesatan" saya saat mengacu dari GAJI TERAKHIR.


Untuk usia pengalaman kerja 1-5 tahun, sangat riskan jika memakai acuan gaji terakhir.
Karena kebodohan saya waktu itu, saya kehilangan beberapa peluang.
Nih, saya harap para jobseeker jangan ngikutin jejak bodohnya saya ya.

Sebelum saya bekerja di tempat sekarang, saya dihiring sebagai tim HR dan Admin Project di salah satu project.
Gaji terakhir bernilai belasan juta, karena :

✔️ Negosiasi dibantu oleh user
✔️ Posisi kerja di luar pulau
✔️ Saya handle 2 project sekaligus

Nah setelah project yg saya kerjakan selesai, bingung dong karena kebutuhan harus tetap jalan sedangkan kontrak mendekati selesai.
Mulai deh saya apply-apply lowongan, banyak banget panggilan kerja yg saya terima.
Namun saat mendekati tahap negosiasi gaji, selalu GAGAL.

Ya iyalah.
Misalnya saya apply jabatan officer, eh malah saya cantumkan expect gaji sesuai GAJI TERAKHIR.
Ya Wassalam, selesai mandek nggak jadi di hire.
Kebodohan saya disebabkan karena kurang wawasan dan kurang riset aja.

Alhamdulillahnya ada salah satu Perusahaan Sub-Kontraktor, tempat kerja saya saat ini juga menindaklanjuti lamaran saya.
Wawancara pun selesai dilakukan, user saya gak pake nanya gaji terakhir.
Langsung aja di sodori OFFERING LETTER.

Wah galau nih saya.
Nilainya setengah dari gaji terakhir, downgrade banget dong gajinya.

Yang saya lakukan adalah..
➡️ Meminta petunjuk Tuhan, saya nggak ingin salah pilih.
➡️ BERHITUNG kebutuhan, pemasukan dan pengeluaran.
➡️ Menganalisa kemungkinan-kemungkinan kedepannya yg terjadi jika saya menolak/menerima tawaran ini.

Akhirnya saya terima tawaran tsb.

Di level ini, saya masih belum sadar skill saya di pasaran dipandang seberapa tinggi.
Masih polos banget 🤦‍♀
Tau nggak kapan saya mulai sadar?

Saat beberapa Recruiter menghubungi saya dan menawari posisi Admin/entry level (ketika saya sudah bekerja).
Bukan hanya satu/dua orang, banyak loh.
Namun saya tolak satu persatu tawaran tsb.

Lalu saya merenung...
Hmm, saya mulai mengerti benang merahnya nih.

Berarti dulu, saya menaksir harga skill saya terlalu tinggi.
Padahal mah, jangan-jangan emang level saya masih setara Admin di luar sana(?).
Mulai-lah tercerahkan pikiran saya ini.

Sekali lagi, saya berucap syukur sudah menerima tawaran pekerjaan yg sekarang.
Bersyukurnya karena pekerjaan saat ini sudah sesuai passion, yakni memiliki & mengatur beberapa bawahan.

So, kerja fisik yg saya lakukan sudah mulai lebih ringan dibanding sebelumnya.
Memang karena prinsip yg saya pegang adalah..
"Makin tua usia saya, maka pekerjaan fisiknya harus makin ringan."

Ternyata apa yg menurut kita diawal kurang baik, belum tentu keseluruhannya tidak baik.
Kurangnya WAWASAN kita dalam memahami sesuatu kondisi, merupakan penyebab utama kita lemah dalam beranalisa.

Akal dan pikiran kita "terbatas".
Ya terbatas, sebatas apa yang kita tahu saja.
Padahal banyak hal yg belum kita tahu, tapi merasa "sok tahu" akan banyak hal.

Gaji bukan SEGALA-GALAnya.

Good luck 😁

by Alviana Noor-LinkedIn

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALAMAT PERUSAHAAN ASING DI INDONESIA

preparing oil and gas company

Best JavaScript Debugging Tools