SOP DAN MANUVER JARINGAN SERTA PERALATAN MANUVER

SOP
( STANDING OPERATION PROCEDURE
DIFFINISI :
SOP ( Standing Operation Procedure ) adalah ketetapan / prosedur operasi berisi urutan/tahapan pekerjaan yang harus dilakukan oleh petugas/tim yang berkaitan dengan operasi real time ( setiap saat ).
SOP dibuat berdasarkan kesepakatan dan harus dipatuhi oleh petugas/tim dalam melaksanakan tugas / fungsinya agar mendapatkan hasil yang optimal, menghindari terjadinya kesalahan operasikerusakan peralatan/instalasi  dan kecelakaan kerja.
SOP berisi  hal-hal yang menyangkut :
  • Petugas yang terkait
  • Peralatan kerja
  • Perlengkapan K 3/ Alat Pelindung Diri
  • Material yang diperlukan
  • Alat ukur
  • Prosedur / langkah kerja
  • Pelaporan
Pada intinya SOP adalah :
ü  Pedoman /Acuan dalam melaksanakan suatu pekerjan.
ü    Tidak harus dihafal
ü    Harus dimengerti / difahami dan  dilaksanakan



MANUVER JARINGAN DAN PERALATAN MANUVER

Pekerjaan Manuver Jaringan
n  Adalah suatu kegiatan membuat modifikasi operasi jaringan dari keadaan normal (karena adanya suatu gangguan atau hal lain), sehingga tetap akan dicapai kondisi penyaluran yg tetap maksimum.
n  Artinya yang akan dicapai dalam manuver ini adalah durasi/tempo atau  menekan nilai SAIDI
Pekerjaan Manuver, meliputi :
  1. Menghubungkan bagian-bagian jaringan yang terpisah menurut keadaan operasi normalnya, (baik dalam keadaan bertegangan maupun tidak).
  2. Memisahkan jaringan menjadi bagian-bagian jaringan yg semula terhubung menurut keadaan operasi normalnya, baik dalam keadaan operasi normalnya, dan dalam keadaan bertegangan atau tidak.
Jadi manuver merupakan pekerjaan menutup (memasukkan) atau membuka (melepas) peralatan hubung/pemisah, seperti PMT, PBO/Recloser, SSO/ sektionalizer, atau ABSw.

SINGLE LINE DIAGRAM
n  Adalah gambar garis tunggal yang berfungsi sebagai petunjuk praktis dalam menjelaskan rangkaian sistem kelistrikan yang beroperasi pada saat itu.
n  Simbol-simbol penandaaan pelatan a.l :
                - Trafo
                - Kubicle
                - Recloser
                - LA (tidak digambar dlm single line diagram)
                - ABSw
                - Operasi Kerja/Bendera penandaan
                - dll
Karena Single Line Diagram merupakan petunjuk praktis, maka setiap petugas khususnya pada pengaturan JTM (dispacher), wajib mengetahui simbol pada single line diagram jaringan yang dikuasai. 

Konfigurasi Jaringan
n  Selain struktur Jaringan, juga ditentukan aspek lainya :
n  Aspek kemudahan operasional.
n  Aspek Pentanahan netral sistem
                - Dengan High resistant (500 Î©)
                - Low Resistant (12 dan 40 Î©)
                - Solidly grounding yg juga disebut multi grounded.
n  Struktur Radial, keandalan rendah, rugi /  looses besar, namun pengoperasiannya mudah dan biaya pembangunan murah.
n  Loop/lingkaran : Keandalan tinggi, losses rendah, dan pengoperasianny mudah.
n  Spindle/Anyam : keandalan tinggi, pengoperasi-annya sulit, looses sangat rendah. (di Jateng tidak dikembangkan).

Cara Pengoperasian Jaringan TM tanpa sistem SCADA
Adalah suatu pengoperasian pelatan listrik Jaringan Tegangan Menengah tanpa sistem komunikasi sebagai pengendali jarak jauh (remote).
                Jadi operasi pengendaliannya dengan petugas di lapangan (manual).

Peralatan hubung
n  PMT
n  LBS
n  PMS
n  ABSW / PTS
n  Recloser
n  Sectionalizer
n  FCO

PMT : Pemutus Tenaga
n  Adalah alat Pemutus Tenaga listrik yang berfungsi untuk meng-hubungkan dan memutuskan hubungan listrik (swicthing equipment)  baik dalam kondisi :
                Normal (sesuai rencana dgn tujuan pemeliharaan), Abnormal (gangguan), manuver sistem, sehingga dapat memonitor kontinuitas sistem tenaga listrik dan keadaan pekerjaan pemeliharaan.

Jenis Pemadam Busur Api
Pada umumnya PMT dilengkapi sejenis bahan Pemadam busur api, misalnya :
                                - Vacum (tanpa udara)
                                - Gas SF 6, semacam racun api.
                                - Minyak trafo (akan segera                                          dihapuskan)
                                - Magnet
                                - Udara hembus, dll

Melihat Fungsi PMT sebagai peralatan yang harus dapat bekerja pada kondisi apa saja, beberapa spesifikasi yang  ada dalam PMT  antara lain:
  1.                  Tegangan kerja (V ops)
  2.                  Arus nominal  ( I nom)
  3.                  Breaking capacity
  4.                  Waktu kerja menutup/menghubungkan (T setting)
  5.                  Alat pengecekan syncronisasi  tentang :
                                                - tegangan ke dua sistem ( Double V meter)
                                                - frequensi ke dua sistem (double f meter)
                                                - fasa kedua sistem (syncronouscope)

PMS : Pemisah Sirkuit.
n  Adalah Saklar yang hanya memisahkan bagian-bagian yang tegangan, sehingga hanya boleh dioperasikan bila beban listriknya benar-benar : NOL AMPER
n  Peralatan ini tanpa dilengkapi pemadam busur api.

ABSw : Air Breaker Switch.
n  LBS atau ABSw Adalah Saklar jenis pemutus tenaga yang fungsinya sebagai pemisah pada jaringan dalam keadaan berbeban.
                Kapasitas yang tercantum pada rating merupakan kapasitas mengalirkan arus saja.




Recloser : PBO
n  Recloser adalah pemutus daya yang di-lengkapi dengan peredam busur, sekaligus dilengkapi dengan alat sensor/deteksi arus, rele arus lebih/gangguan.
n  Alat ini dilengkapi indera tegangan, dan timer, sehingga pada waktu tertentu dapat menutup sirkuit kembali.

Sectionalizer /AVS/SSO
n  Fungsi sectionalizer ini adalah sebagai alat pemutus yang akan bekerja secara otomatis membebaskan seksi yang terganggu, sehingga dapat mempersempit(melokalisir daerah padam) Alat ini berdeteksi sensor tegangan.
n  Alat ini hanya akan berfungsi baik, bila disisi hulunya terpasang Recloser/PBO.

Gangguan Pada Sistem JTM
Menurut sifatnya ada 2 (dua) macam :
  1. Temporery, dimana gangguan tersebut hanya sesaat saja dan dapat hilang sendirinya.
  2. Permanent, dimana untuk pembebasannya diperlukan tingkat perbaikan, atau pemisahan penyebabnya.

Ganguan
n  Menurut survey, ada 60 – 90 % gangguan bersifat temporery, artinya sebagian besar gangguan bersifat sementara.
n  Gangguan tersebut dapat terjadi karena
                - gangguan antara phasa (pphasa-phasa)
                - gangguan phasa – ground.
Penyebab Gangguan/padam
n  Angin / Pohon.
n  Petir.
n  Burung merpati & Kalong.
n  Kegagalan peralatan.
n  Manusia.
n  Gangguan yang tidak diketahui.
n  Hujan dan cuaca, dll.

Peralatan Perlindungan Pengaman
n  Oleh karena begitu kompleknya penyebab gangguan (yang sangat mungkin menye-babkan kerusakan peralatan), maka untuk menanggulangi dipasangnya peralatan perlindungan atau pengaman. 

Peralatan Pengaman
n  Disebut Peralatan pengaman, karena berfungsi sebagai perlindungan pada sisi hulunya, sehingga tidak terjadi kerusakan.
n  Untuk itu syarat pengaman a. l :
                - Sinsitivity (Peka)
                - Reliability (Andal) - Tdk boleh gagal
                                                                      - Tdk boleh salah
                - Selectivity (selektifitas, diskriminatife)
                - Speed (kecepatan).
                - Sederhana.

Alat Perlindungan
n  Perlindungan terhadap arus lebih :
                - FCO, HRC Fuse
                - Relay OC, dan GFR
n  Perlindungan terhadap tegangan lebih :
                - Lightning Arrester
                - Rod Gap
                - Kawat Tanah
                - Sela Batang.

Peralatan Pengaman
n  FCO adalah pengaman lebur, yang cara perlindungannya melelehkan bagian tertentu, sehingga dapat memisahkan antara bagian yang sehat dan yang terganggu.
n  Menurut Cara kerja ada 2 (dua) macam :
                - Explosive (letupan)
                - Limiting/HRC (High Rupturing Capacity)  

n  FCO (Fuse Link) jenis explosive ada 3 (tiga) macam :
                - Tipe K (speed ratio : 6 - 8)
                - Tipe T (speed ratio : 10 – 12)
                - Tipe H (Tahan terhadap surja petir).

Kapasitas FCO
                Karena karakteristik, maka FCO sebaiknya dipasang dengan toleransi 130 % dari arus nominalnya.
                Karakteristik FCO berbentuk invers, yaitu arus berbanding terbalik dengan waktunya

Relay Pengaman.
n  Relay Pengaman pada GI pada umumnya adalah sbb :
                - Relay dengan deteksi arus lebih/gangguan
                  sistem antara fasa (OCR).
                - Relay deteksi arus lebih/gangguan sistem
                  fasa tunggal (GFR).

Relay
n  Karakteristik pada relay umunya adalah sebagai berikut :
  1. Instantaneous, atau biasa dikenal dengan instant (seketika), artinya relay bekerja dengan waktu seketika. Bekerjanya instan ini disebabkab arus yang mengalir sangat besar, yaitu > 8 x arus gangguan.
  2. Inverse time, jangka waktu kerja relay berbanding terbalik dengan besar arusnya, pada kasus ini biasanya dikenal dengan delay time (waktu tunda). Arus gangguan s/d 8 x.
  3. Definite Time, artinya waktu bekerjanya relay selalu ditunda sampai waktu tertentu.
  4. Kombinasi, artinya waktu settying dapat digabungkan antara waktu tunda/definite dengan instant.

Pengaman Tegangan Lebih.
n  Tegangan Lebih dapat terjadi karena :
  1. Terjadinya sambaran petir.
  2. Swiching/Peralihan.

Pengaman Tegangan Lebih  (Over Voltage).
  1. Lightning Arrester, adalah suatu alat penangkap petir.
  2. Penangkal Petir, adalah alat yang cara bekerjanya menyalurkan muatan positip dari bumi yang disalurkan diudara untuk diumpankan agar disambar petir, sehing-ga tidak sampai ke bumi.

Bagian-bagian LA
n  Terminal phasa
n  Valve/klep
n  Tahanan non Linier
n  Terminal pertanahan.
Penempatan Arrester.
  1. Dipasang pada ujung saluran kabel tanah.
  2. Tiap-tiap titik percabangan.
  3. Pada ujung Jaringan.
  4. Berdekatan dengan alat yang dilindungi.
  5. Setiap 500 meter. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALAMAT PERUSAHAAN ASING DI INDONESIA

preparing oil and gas company

Best JavaScript Debugging Tools